Tuesday, February 22, 2011

★ KARENA ENGKAU TULANG RUSUKKU… ★



Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yanglembut.
Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih ?
Galih dan Ratna duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Ratna pun memulai meminta kepastian, ya, tentang cinta.

Ratna, “Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini ?”
Galih, “Kamu dong ?”
Ratna , “Menurut kamu, aku ini siapa ?”
Galih berpikir sejenak, lalu menatap Ratna dengan pasti, “Kamu tulang rusukku ! Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati”.

Setelah menikah, Ratna dan Galih mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat.
Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang kian mendera. Hidup mereka menjadi membosankan.


Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas. Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran, Ratna lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak, "Kamu nggak cinta lagi sama aku !"
Galih sangat membenci ketidakdewasaan Ratna dan secara spontan balik berteriak, “Aku menyesal kita menikah !
Kamu ternyata bukan tulang rusukku !"

Tiba-tiba Ratna menjadi terdiam, berdiri terpaku untuk beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Galih, seakan tak percaya pada apa yang telah dia dengar. Galih menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali.

Dengan berlinang air mata, Ratna kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah.
"Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing".

Lima tahun berlalu. Galih tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Ratna.

Ratna pernah ke luar negeri, menikah dengan orang asing, bercerai, dan kini kembali ke kota semula. Dan Galih yang tahu semua informasi tentang Ratna , merasa kecewa, karena dia tak pernah diberi kesempatan untuk kembali, Ratna tak menunggunya.

Dan di tengah malam yang sunyi, saat Galih meminum kopinya, ia merasakan ada yang sakit di dadanya. Tapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Ratna .

Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan,mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka tak saling mau lepas.

Galih , “Apa kabar ?”
Ratna, “Baik... ngg.., apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang ?”
Galih , “Belum”.
Ratna, “Aku terbang ke Manado dengan penerbangan berikut”.
Galih, “Aku akan kembali 2 minggu lagi, telepon aku kalau kamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah. Tidak akan ada yang berubah”.
Ratna tersenyum manis, lalu berlalu, "Selamat tinggal, ….. bye...."

Seminggu kemudian, Galih mendengar bahwa Ratna mengalami kecelakaan lalu lintas dan meninggal dunia.
Malam itu, sekali lagi, Galih mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di dadanya.
Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Ratna, tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya dia patahkan.

No comments:

Post a Comment